Seberkas Cahaya dibalik Hitamnya Sebuah Kepemimpinan

Tri Risma Harini

"Tri Risma Harini", suatu sebutan yang mungkin sudah tak asing di telinga orang, baik itu di Indonesia ataupun luar Indonesia. Beliau adalah seorang pemimpin di Ibu Kota Jawa Timur yaitu Surabaya. Keras, disiplin, bersih, cerdas, dan berani bertindak adalah prinsip kerja yang dibangun olehnya selama memimpin Surabaya. Hasilnya, Surabaya sekarang menjadi salah satu kota yang maju, bersih, dan sukses di negeri ini. Banyak sekali perubahan yang dibawa Tri Risma Harini untuk Surabaya menuju kesuksesan. Namun sayang seribu sayang, kepemimpinanya yang bersih dikotori oleh tangan kanan politik yang penuh dengan ambisi dan kepentingan.
Kebijakan yang dimiliki oleh Risma dihujat dan dicemooh. Usaha yang dilakukan untuk melengserkan jabatan beliau pun tak tanggung-tanggung. Yang paling parah adalah pengangkatan Wakil Walikota yang sebenarnya adalah orang yang sangat bertentangan dengan Risma diangkat menjadi Wakil Walikota dengan adanya pemalsuan tanda tangan. Kini bergejolaklah hati dan pikiran beliau, sempat hatinya berkata untuk mundur, tapi banyak pihak yang tidak menginginkan hal itu, masyarakat dunia pun tidak ingin beliau mundur, tapi apa daya, hati tlah lelah dan hampir tak berdaya. 


Ir. Tri Rismaharini, M.T atau terkadang ditulis Tri Risma Harini (lahir di Kediri, Jawa Timur, 20 November 1961; umur 52 tahun) adalah Wali Kota Surabaya yang menjabat sejak 28 September 2010. Ia adalah wanita pertama yang terpilih sebagai Wali Kota Surabaya sepanjang sejarahnya. Insinyur lulusan Arsitektur dan pasca sarjana Manajemen Pembangunan Kota Institut Teknologi Sepuluh Nopember ini juga tercatat sebagai wanita pertama di Indonesia yang dipilih langsung menjadi wali kota melalui pemilihan kepala daerah sepanjang sejarah demokrasi di Indonesa pasca Reformasi 98. Melalui pemilihan langsung, ia menggantikan Bambang Dwi Hartono yang kemudian menjabat sebagai wakilnya hingga resmi mengundurkan diri pada 14 Juni 2013. Mereka diusung oleh partai PDI-P dan memenangi pilkada dengan jumlah suara 358.187 suara atau sebesar 38,53 persen. Pasangan ini dilantik pada tanggal 28 September 2010.Sebelum menjadi wali kota, Risma pernah menjabat sebagai Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kota Surabaya dan Kepala Badan Perencanaan Kota Surabaya (Bappeko) hingga tahun 2010. Risma merupakan seorang birokrat tulen, yang meniti karier sebagai seorang pegawai negeri sipil (PNS) Kota Surabaya sejak dekade 1990-an.

0 Response to "Seberkas Cahaya dibalik Hitamnya Sebuah Kepemimpinan"

Posting Komentar